Setelah
dirilisnya iPhone 8 bersamaan dengan iPhone 8 Plus pada September lalu,
nyatanya tidak semulus yang dibayangkan. Kehadiran iPhone 8 justru menimbulkan
kekecewaan bagi beberapa pengguna dari ponsel flagship besutan Apple tersebut.
Banyak
pengguna yang menjual kembali ponsel tersebut setelah iPhone X rilis
dipasarkan. Lalu apa alasan yang mendasari iPhone 8 dijual kembali oleh
pengguna? Seperti yang telah kita ketahui pasalnya penjualan iPhone 8 baru enam
minggu beredar dipasaran.
Seperti
yang diulas pada okezone tecno, Manajer Pemasaran digital Decluttr.com yaitu
James Bell merasa keheranan. James berfikir, orang-orang akan menjual iPhone 7
plus dan iPhone 7 untuk mendapatkan seri ponsel Apple yang terbaru namun yang
cukup mengherankan justru iPhone 8 Plus dan iPhone 8 yang dijual kembali oleh
pengguna.
Bisa
disimpulkan berdasarkan beberapa pendapat ahli mengatakan bahwa penyebab utama
iPhone 8 lesu dipasaran karena keputusan dari Apple itu sendiri. Ya, beberapa
waktu lalu Apple memang merilis iPhone 8 bersamaan dengan iPhone 8 Plus namun
tidak lama kemudian Apple mengumumkan bahwa akan menghadirkan ponsel flagship
dengan sensor pengenalan wajah. Tentu saja ini menjadi anomali masyarakat dunia
yang penasaran dengan ponsel terbaru dari Apple tersebut.
Alasan lain
penjualan lesu adalah varian iPhone 8 ini hampir sama dengan iPhone 7 sehingga
tidak ada hal yang cukup menarik. Dan yang menjadi masalah utama ini adalah
jarak rilis iPhone 8 dan pengenalan iPhone X yang dekat membuat pengguna lebih
banyak memilih iPhone X.
James pun
juga mengatakan bahwa pelanggan mendapati iPhone amat mirip dengan iPhone 7 dan
mereka sangat antusias dengan teknologi pengenalan wajah terutama iPhone X yang
kemungkinan dipasarkan dalam jumlah terbatas.
Seperti
yang telah kita ketahui bahwa Apple telah merilis iPhone X pada 3 Oktober lalu
dengan jumlah stok terbatas dan hanya tersedia di beberapa negara saja.
Kemungkinan penjualan gelombang kedua iPhone X akan membludak karena anomali
masyarakat yang penasaran dengan teknologi FaceID.