Selasa, 07 November 2017

iPhone 8 Membuat Pengguna Kecewa, Apa Alasannya?

Setelah dirilisnya iPhone 8 bersamaan dengan iPhone 8 Plus pada September lalu, nyatanya tidak semulus yang dibayangkan. Kehadiran iPhone 8 justru menimbulkan kekecewaan bagi beberapa pengguna dari ponsel flagship besutan Apple tersebut.
Banyak pengguna yang menjual kembali ponsel tersebut setelah iPhone X rilis dipasarkan. Lalu apa alasan yang mendasari iPhone 8 dijual kembali oleh pengguna? Seperti yang telah kita ketahui pasalnya penjualan iPhone 8 baru enam minggu beredar dipasaran.

Seperti yang diulas pada okezone tecno, Manajer Pemasaran digital Decluttr.com yaitu James Bell merasa keheranan. James berfikir, orang-orang akan menjual iPhone 7 plus dan iPhone 7 untuk mendapatkan seri ponsel Apple yang terbaru namun yang cukup mengherankan justru iPhone 8 Plus dan iPhone 8 yang dijual kembali oleh pengguna.
Bisa disimpulkan berdasarkan beberapa pendapat ahli mengatakan bahwa penyebab utama iPhone 8 lesu dipasaran karena keputusan dari Apple itu sendiri. Ya, beberapa waktu lalu Apple memang merilis iPhone 8 bersamaan dengan iPhone 8 Plus namun tidak lama kemudian Apple mengumumkan bahwa akan menghadirkan ponsel flagship dengan sensor pengenalan wajah. Tentu saja ini menjadi anomali masyarakat dunia yang penasaran dengan ponsel terbaru dari Apple tersebut.
Alasan lain penjualan lesu adalah varian iPhone 8 ini hampir sama dengan iPhone 7 sehingga tidak ada hal yang cukup menarik. Dan yang menjadi masalah utama ini adalah jarak rilis iPhone 8 dan pengenalan iPhone X yang dekat membuat pengguna lebih banyak memilih iPhone X.
James pun juga mengatakan bahwa pelanggan mendapati iPhone amat mirip dengan iPhone 7 dan mereka sangat antusias dengan teknologi pengenalan wajah terutama iPhone X yang kemungkinan dipasarkan dalam jumlah terbatas.

Seperti yang telah kita ketahui bahwa Apple telah merilis iPhone X pada 3 Oktober lalu dengan jumlah stok terbatas dan hanya tersedia di beberapa negara saja. Kemungkinan penjualan gelombang kedua iPhone X akan membludak karena anomali masyarakat yang penasaran dengan teknologi FaceID.